Sekilas Info

Debit Air Berkurang, Proyek Irigasi Senilai Rp700 Juta di Alor Tidak Efektif

Saluran irigasi di Desa Pailelang, Kabupaten Alor yang kering akibat berkurangnya debit air.

Alor -Masyarakat di wilayah Desa Pailelang, Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) kesal terhadap proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Bendungan di Wilayah tersebut.

Pasalnya proyek yang didanai dengan anggaran Rp 700 juta dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Alor 2017 itu, diduga tidak diperuntukan sesuai volume proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Pailelang, akibatnya terjadi pengurangan debit air yang mengairi irigasi persawahan milik warga tersebut.

Salah seorang warga setempat, Minggus Hinglir, kepada wartawan Minggu (9/8/2020) mengeluhkan berkurangnya debit air irigasi pasca rehabilitasi jaringan irigasi.

Warga RT 007, RW 004, Desa Pailelang itu menyebutkan pada tahun 2017 dirinya kala itu menjadi ketua panitia pembangunan Gereja Enkorio Ianabuk Pailelang, dan sempat memimpin jemaat gereja untuk terlibat dalam pekerjaan fisik dengan mendapat jatah upah 10% dari nilai proyek tersebut.

"Saya tidak mengerti karena saat kami kerja air berjalan lancar, tapi kami tidak paham apa pertimbangannya sehingga pintu utama bendungan ditingkatkan lebih kurang 50 centi meter," jelasnya.

Kemungkinan, kata Minggu, untuk menambah volume pekerjaan proyek.

"Pada hal dalam benak saya, apa mungkin air bisa mengalir menaiki ketinggian pintu (utama) yang makin tinggi itu," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) A, Desa Pailelang Soleman Atakari saat dikonfirmasi wartawan membenar dirinya ikut dalam proyek rehabilitasi bendungan Desa Pailelang.

"Saya juga terlibat memantau proses pengerjaan karena saat itu (Soleman) selaku Kaur Pemerintaha, (sehingga) saya turut memantau perkembangan pekerjaan," katanya.

Soleman juga mengaku, saat itu dirinya ingin mempersoalkan, namun karena ada pertimbangan sehingga ia memilih diam.

"Sekarang baru kita rasakan akibatnya, air tidak mengalir normal malahan setiap malam kita harus mengairi air ke setiap pematang sawah," tukasnya.

Menggapi keluhan warga, Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Alor Yani Moupulo melalui pesan WhatsApp menyebutkan akan memerintahkan anak buahnya untuk meninjau ke lokasi.

"Nanti saya bersama teman-teman di Bidang SDA (sumber daya alam) Dinas PUPR akan ke lokasi untuk memantau keluhan masyarakat dan mencari solusinya," sebut Yani Moupulo.

Penulis: Tim
Editor: Redaksi
Photographer: Istimewa

Baca Juga