Dorong Potensi Lokal, BAZNAS Hadir di Desa lewat Zakat Development Commumity
Ende - Sejak keberadaannya di Desa Ndoriwoy, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur pada Januari 2020 lalu, program Zakat Comunity Development (ZCD) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah menyasar pemberdayaan dan peningkatan kapasitas masyarakat (human development) pada bidang Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Dakwah.
Hal itu ditandai dengan ditempatkannya satu orang Koordinator Sahabat ZCD di Desa tersebut. Tujuan program ZCD tidak lain untuk pemberdayaan masyarakat atau Mustahik sesuai potensi lokal Desa berbasis ZAKAT dengan membentuk kelompok diantaranya, Kelompok Tenun Ikat, Kelompok Nelayan, Kelompok Kecap kelapa, Kelompok Guru TPA, Kelompok Guru SD dan Kelompok Remaja.
Pelatihan dan Pembinaan ZCD
Pada Senin (10/8/2020), keenam kelompok tersebut telah mendapatkan pembinaan serta bantuan material maupun non material untuk membantu peningkatan kapasitas pribadi serta kelompok.
Koordinator Sahabat ZCD Desa Ndoriwoy Hifni Djafar SPd dalam sambutan pembukaan program ZCD, Senin (10/8/2020) di Kantor Desa Ndoriwoi menyebutkan, lewat program ZCD kegiatan human development ini akan di bagi dalam tiga pelatihan dan pembinaan yang di bimbing langsung Baznas, yaitu Pelatihan Manajemen Keuangan, Pelatihan Guru serta Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Pelaksanaan ketiga program tersebut berlangsung di dua tempat yang berbeda masing-masing di Kantor Desa Ndoriwoi dan ruang kelas SDI Metinumba 1, yang dibuka Camat Pulau Ende Mohamad Md Toro, disaksikan Sekertaris Camat Pulau Ende, Ketua BAZNAS Kabupaten Ende H Abdullah Aroebusman, Kepala Desa Ndoriwoy Rasyid Kuri, Koordinator Penyelenggara ZCD Hifni Djafar, para tokoh agama, serta para guru dan para Mustahik.
Usai memberikan pembekalan, mentor Pelatihan Manajemen Keuangan bagi kelompok Nelayan dan kelompok Tenun Zulman Halim kepada Daily Klik mengatakan, pentingnya memberikan bekal ilmu kepada kedua agar menjadikan usaha teraebut terus berkelanjutan.
"Biasanya yang kita temukan ketika bantuan itu diberikan tapi tidak dikelola secara profesional baik dari aspek manajemen produksi, keuangan dan pemasaran. Sehingga dengan berkurangnya terus modal mereka pada akhirnya mereka sendiri yang akan mengalami kendala dalam usaha. Dengan materi ini sedikit tidaknya dapat memberikan bekal untuk mereka". Ucap Zulman Halim yang juga staf Penyuluh Perpajakan dari kantor Pelayanan Pajak Pratama Kabupaten Ende.
Sementara itu, pada tempat yang sama mentor Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang juga sebagai Tenaga Profesional Kesehatan Yuni Dwi Setiawati menjelaskan, bahwa pentingnya mengedukasi masyarakat agar tetap lebih sadar tentang PHBS terutama dimasa pandemi Covid 19 saat ini.
Lanjut Yuni menyebutkan bahwa Adaptasi Kebiasaan Baru atau normal baru harus terus di edukasi agar masyarakat Desa juga paham apa arti dari adapatasi normal baru, yang artinya bukan berarti virus itu hilang tapi kita terus mengadopsi kebiasaan-kebiasaan yang memang berakar dari kebiasan hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan, makanan bergizi, menggunakan masker, jaga jarak.
"Penularan Covid-19 masih terus terjadi lewat kerumunan, atau droplet kita sendiri seperti percikan saat berbicara, batuk ataupun bersin. Nah itu yang terus kita edukasikan ke masyarakat agar paham dan bisa melaksanakan dengan baik," ujar Ibu Yuni.
Hifni Djafar selaku Koordinator Sahabat ZCD Desa Ndoriwoi, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende menyebutkan human development melalui Zakat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat agar lebih baik.
"Semoga Allah SWT terus memberikan keberkahan bagi kita semua untuk terus bergerak dan memberdayakan masyarakat melalui Aktivitas Literasi dalam menggerakkan Zakat, Infak dan sedekah bagi umat dan masyarakat untuk membantu bagi sesama demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik," tutupnya.
Komentar