Sekilas Info

16 Tahun Jalan Provinsi Tak Diperbaiki, PELITA Ancam Aksi Demo Saat Gubernur NTT ke Alor

Ruas Jalan Provinsi Kalabahi-Kokar yang tak kunjung diperbaiki.

Alor - Gerakan Pemuda Lintas Abal (PELITA) bersama warga Kecamatan Alor Barat Laut (Abal), Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) akan melakukan aksi menuntut hak pembangunan jalan lintas Kota Kalabahi menuju Kokar yang merupakan salah satu jalan provinsi di Kabupaten Alor.

Rencana aksi PELITA itu dilakukan bersamaan dengan kehadiran Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang akan tiba di Alor untuk menghadiri Festival Al-Quran Tua dari Kulit Kayu di Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kamis (30/7/2020) nanti.

Sebagai bentuk protes, aksi PELITA akan dilakukan dengan menjemput Gubernur NTT ke lokasi jalan Kalabahi-Kokar yang sejak 16 tahun kurang mendapat perhatian dari pemerintah Provinsi NTT.

Untuk menyuarakan aspirasinya, warga akhirnya membentuk wadah yang dinamai Gerakan Pemuda Lintas Abal (PELITA). Salah satunya termasuk menyuarakan ruas jalan Kalabahi-Kokar yang tak kunjung diperbaiki.

“Jalur Abal adalah jalur pariwisata baik pariwisata lokal maupun pariwisata international misalnya Pulau Kepa dan air laut dingin,” ujar Ketua Gerakan PELITA Syafaat Taslim Tiba saat menghubungi Daily Klik melalui saluran telepon, Minggu, (26/7/2020).

Dijelaskan Syafaat, jalan Kalabahi-Kokar harus perhatian pemerintah provinsi karena jalan tersebut sebagai fasilitas penunjang ekonomi masyarakat Abal, yang juga memiliki objek pariwisata primadona di NTT.

"(ada) TSAP (Taman Suaka Alam Perairan) Sebanjar, Sebanjar Walterpark, Pantai Aimoli dan ini harus di tunjang dengan fasilitas infrastruktur yang baik maka bisa memberi dampak terhadap ekonomi masyarakat. Dalam hal ini penyerapan tenaga kerja dan juga bisa menopang perekonomian masyarakat serta meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat karena jalan raya adalah pos utama dalam menunjang perkembangan kualitas sumber daya masyarakat", bebernya.

Lebih lanjut, dikatakan Syafaat, bentuk aksi ini adalah kekesalan dari pada teman-teman pemuda Alor Barat Laut setelah penayangan pertama di Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Barang atau Jasa Pemerintah jalan kalabahi-Kokar masuk dalam list pembangunan 2020 sebesar (18 M).

“Tapi kemudian penayangan pasca Corona Virus Disease (Covid-19) di Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Barang atau Jasa Pemerintah jalan Kalabahi-Kokar dihapus,” ungkap Syafaat dengan nasa kesal.

"Wajarlah siapa saja bisa marah dengan kebijakan seperti ini. Kita meminta kepastian pelaksanaan perbaikan jalan dari Gubernur dan kita ingin sebagai ruas jalan tertua yang menyandang status jalan provinsi harus segera di bangun seperti Jalan di Alor Barat Daya (ABAD)", tegas Syafaat.

Perlu diketahui, aksi yang akan dilakukan PELITA sebagai bentuk kekesalan dan keresahan terhadap pemerintah yang lamban dalam membenahi ruas 1alan Kalababi-Kokar yang kian memburuk.

Menurut Ketua Gerakan PELITA, aksi tersebut akan dilakukan bersamaan dengan kunjungan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat ke lokasi Festival Al-Quran Tua dari Kulit Kayu di Desa Alor Besar.

Penulis: Markus Kari
Editor: Redaksi
Photographer: Istimewa

Baca Juga